Presentasi PJBL Kue Kering Kelas XI Kuliner SMK Negeri 3 Magelang
- Kamis, 24 April 2025
- Tim Jurnalistik
- 0 komentar

Kamis, 24 April 2025 bertempat di Aula SMK Negeri 3 Magelang Program Keahlian Kuliner memaparkan hasil pembelajaran Project Based Learning (PJBL) Kue Kering. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada kelas X Kuliner tentang bagaimana PJBL kue kering. PJBL Kue Kering dilaksanakan selama bulan Puasa mulai dari perencanaan, persiapan bahan dan alat, proses produksi, hingga distribusi produk kepada pelanggan. PJBL Kue Kering tahun ini diikuti oleh seluruh siswa kelas XI Kuliner 1, 2, 3, dan 4.
Dalam sambutannya, Kepala SMK Negeri 3 Magelang, Mila Yustiana, S.Pd., M.MPar. menyampaikan bahwa salah satu kunci sukses dalam berwirausaha adalah dengan menjaga kualitas produk. Jangan sampai testernya bagus, tetapi pada saat pesanan kue kering diantar, kualitasnya tidak sama dengan tester. Tidak lupa, Mila Yustiana, S.Pd., M.MPar. juga memberikan apresiasi kepada siswa-siswi kelas X dan XI Kuliner yang mendapatkan pesanan kue kering dalam jumlah banyak antara 10 – 50 toples.
Lebih lanjut, Maria Amadea Lintang dalam sambutannya sebagai perwakilan kelas XI Kuliner menyampaikan pesan kepada adik kelas X bahwa proses pembuatan kue kering menjadi sarana pembelajaran yang tidak hanya melatih keterampilan praktik, tetapi juga membentuk karakter disiplin, kerja sama, ketekunan, dan memberikan yang terbaik untuk para customer. Teruslah berinovasi, jangan ragu untuk mencoba, dan jadikan setiap tantangan sebagai peluang untuk tumbuh.
Fajar Nugraha Samosir perwakilan dari XI Kuliner 1 mempresentasikan hasil PJBL Kue Kering XI Kuliner 1. XI Kuliner 1 mengusung brand ”ONE ARTHARY” yang artinya berasal dari Kuliner 1 dan Artha artinya uang. Harapannya bahwa Kuliner 1 mencapai kesuksesan dan kekayaan. ONE ARTHARY memproduksi Putri Salju, Palm Cheesse, Choco chips, Nastar Keju, Kastengel, dan Kue kacang. Kue kering dengan penjualan tertinggi di ONE ARTHARY adakah Nastar dengan jumah 67 toples. Total keseluruhan pesanan adalah 273 toples dan 37 paket hampers. Omset yang diperoleh ONE ARTHARY selama PJBL Kue Kering sebesar Rp 25.784.000. Kendala yang dihadapi ONE ARTHARY saat melaksanakan PJBL salah satunya adalah adanya produk yang gagal, miskomunikasi antar siswa, dan adanya pergantian jenis pesanan.
Kelas XI Kuliner 2 mempunyai brand ”2nd Bites” yang berarti Cookies dari Kuliner 2. 2nd Bites memiliki arti kesempatan kedua untuk menikmati sesuatu yang lezat, sehingga diharapkan pelanggan dapat menikmati produk kue kering yang sama lezatnya disetiap gigitan. 2nd Bites memiliki tag line ”Sweetness in Every Bites”. Citra Anggun Anjani menyampaikan bahwa jenis kue kering yang diproduksi adalah Nastar, Putri Salju, Kue Kacang, Kastengel, Choco Chips dan Thumprint. Thumbprint adalah produk baru dari XI Kuliner 2 yang berbeda dari kelas yang lainnya. Total pesanan yang diperoleh kelas XI Kuliner 2 adalah sebanyak 361 toples. Omset yang diperoleh 2nd Bites sebesar Rp 24.983.500. Kendala yang dihadapi 2nd Bites adalah sempat gagal saat membuat kue kacang karena lupa tidak memasukkan gula. Solusinya adalah dengan saling mengingatkan antar teman supaya tidak ada bahan yang tertinggal.
Selanjutnya, ”Trivelle” adalah brand dari XI Kuliner 3. Nurul Lathifah menyampaikan makna dari brand adalah Tiga Keinginan yang Sempurna yang mencerminkan tiga elemen utama dalam setiap kue yaitu rasa, tekstur dan kualitas yang dirancang untuk menghadirkan kue kering dengan rasa terbaik, kualitas premium dan menciptakan momen berharga dalam setiap gigitan. Tag line dari Trivelle adalah ”More Than Just Cookies, It’s a Taste of Happiness”. Kue kering yang dibuat XI Kuliner 3 adalah Nastar, Kastengel, Putri Salju, Palm Cheese, dan Nutella. Omset yang diperoleh Trivelle sebesar Rp 27.307.000. Kendala yang dihadapi selama PjBL adalah adanya miskomunikasi dengan anggota kelas.
Terakhir, XI Kuliner 4 mengusung brand ”Fouresia Sweet” yang dimaknai sebagai empat kenikmatan manis yang membawa kebahagiaan dari XI Kuliner 4. Produk yang dibuat XI Kuliner 4 tidak jauh beda dengan kelas yang lain yaitu Nastar, Kastengel, Nutella, Palm Cheese, Kue Kacang, dan Choco cookies. Kendala yang dihadapi XI Kuliner 4 antara lain kurang kerja sama antar kelompok. Total omset yang diperoleh sebesar 26.572.000 dengan total pesanan 381 toples.
Intan Cahyani dari X Kuliner 3, salah satu peserta menyampaikan pertanyaan bagaimana mengatasi supaya kue kering ini lebih awet. Tips dari XI Kuliner yang sudah menjalani PjBL supaya kue kering lebih awet adalah memastikan produk betul-betul dingin sebelum dikemas dan disimpan dalam wadah yang rapat.
Promosi yang dilaksanakan untuk memasarkan hasil PJBL ini melalui media online melalui status wa, instagram, facebook, tik tok maupun promosi secara langsung ke SMP, SMA, SMK, dan dinas-dinas di Kota Magelang. Untuk pembayaran tidak hanya tunai, tapi melalui transfer bank, Dana, dan QRIS.